Contoh teks khutbah Jumat 4 Oktober 2024. Naskah khutbah Jumat 1 Rabiul Akhir 1446 H dalam artikel ini mengangkat tema kunci menghadapi masalah hidup. Dalam khutbah Jumat 4 Oktober 2024 ini diterangkan akan pentingnya umat Islam agar senantiasa bertakwa ketika menghadapi kesulitan hidup.
Khotib dapat mengajak umat Islam meningkatkan iman dan takwa, serta berikhtiar. Adapun contoh teks khutbah Jumat ini dapat dibacakan ketika khutbah salat Jumat hari ini, Jumat 4 Oktober 2024. Simak contoh khutbah jumat berikut ini, dilansir dari laman Pondok Pesantren Tebuireng .
Oleh: Dr. KH. Nur Hannan, Lc. M.H.I. Pada kesempatan yang sangat mulia ini, saya berwasiat untuk diri saya sendiri khususnya, serta kepada para jamaah agar kita senantiasa berusaha meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah. Dengan menjalankan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang. Karena takwa merupakan bekal yang terbaik bagi kita menjalani kehidupan ini, termasuk kehidupan di akhirat kelak. Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 170 171 172 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 5 Halaman all
Kalender Oktober 2024 Lengkap dengan Tanggal 30 Oktober 2024 Memperingati Hari Apa? Posbelitung.co Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 31 37 Kurikulum Merdeka, Penilaian Pengetahuan Bab 1 Halaman 4 Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 132 133 134 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman all
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 59 60 61 62 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 2 Halaman all Allah SWT berfirman: “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya,Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (Q.S. Ath Thalaq: 2 3)
Takwa merupakan jalan bagi kita ketika kita menghadapi kesulitan hidup. Ketakwaan itu membuka jalan dari Allah SWT sehingga muncul solusi dari segala permasalahan di kehidupan. Bahkan di dalam ayat ini ditegaskan ketika orang mengalami kesulitan rezeki dalam kehidupan sehari hari, maka takwa adalah solusi.
Sebab dengan takwa Allah akan memberi rezeki pada orang tersebut dari jalan yang tidak disangka sangka. Permasalahan dalam kehidupan merupakan sebuah keniscayaan. Setiap dari kita pasti memiliki masalah dalam hidup. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang terhindar dari masalah. Entah dia itu kaya atau miskin, berilmu atau tidak. Masalah merupakan cara Allah menguji hamba Nya untuk menilai siapa di antara hamba Nya yang baik amalnya.
Sehingga bagi kita yang beriman saat menghadapi masalah apa pun, maka kita harus berusaha menyelesaikan masalah tersebut dengan sebaik baiknya. Jangan lari dari masalah, tetaplah berikhtiar, karena lari dari masalah akan menghadapi masalah yang lebih besar. Setelah ikhtiar, hal yang diperlukan adalah bertawakal. Sebagaimana dalam Al Quran:
“Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang orang yang bertawakal.” (Q.S. Ali ‘Imran: 159) Ikhtiar dan tawakal adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ibarat mendayung perahu, ikhtiar merupakan dayung sebelah kanan dan tawakkal merupakan dayung sebelah kiri. Jika dayung itu kita gunakan secara seimbang, maka kita dapat sampai di tepian dengan lancar. Lain halnya ketika satu dayung saja yang dikayuh, maka kita akan berputar di situ saja.
Kesatuan antara ikhtiar dan tawakkal ini dapat kita ambil contoh dalam sebuah hadis. Diceritakan suatu hari saat Rasulullah akan mengerjakan shalat Asar di Madinah, tiba tiba datang seorang yang membawa unta merah—harganya mahal—dan melepaskan untanya begitu saja. Kemudian ia memasuki masjid untuk ikut shalat berjamaah. Mengetahui hal ini Rasul bertanya, “Hai fulan, mengapa engkau lepaskan untamu?” Orang itu menjawab, “Aku bertawakal kepada Allah, kalau Allah takdirkan hilang, meski untaku diikat, pasti akan hilang. Akan tetapi jika Allah takdirkan tidak hilang, maka meski untanya dilepaskan tetapi tidak hilang.”
Mendengar jawaban tersebut Rasulullah bersabda, “Ikatlah untamu, kemudian bertakwalah kepada Allah.” Sehingga kita mengetahui tawakal saja tanpa ikhtiar tidak diperbolehkan dalam agama. Sampai sampai dalam sebuah kisah sahabat Umar pernah menegur sahabat yang kerjanya hanya berdoa di masjid. Beliau mengingatkannya, “tidak ada hujan uang dari langit.”
Dari kisah ini dapat kita simpulkan, bahwa ikhtiar itu penting, dan tawakal juga penting. Karena dalam kehidupan nyata kita sering mengalami usaha yang tidak selamanya sepadan dengan asa. Ada misteri yang sering tak terjawab dari setiap tahap perjalanan hidup manusia. Terkadang kita sudah merasa sangat berusaha, namun hasilnya tak sesuai harapan. Di sisi lain kita sudah berusaha ala kadarnya, namun ternyata hasil yang didapat melebihi target yang dibuat. Dari semua yang ditakdirkan oleh Allah di hidup ini kita harus menegaskan sikap ridha. Rasulullah bersabda:
“Di antara kebahagiaan anak Adam adalah ridha terhadap takdir Allah, dan di antara kesengsaraannya adalah benci terhadap takdir Allah. Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan oleh Allah untuk senantiasa melakukan ikhtiar ikhtiar terbaik. Sebagai upaya pengabdian kita kepada Nya. Semoga kita dianugerahkan keteguhan iman dan takwa agar senantiasa bertawakal kepada Nya. Serta diberikan sikap ridha pada semua takdir yang diberikan pada Allah.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.